Selasa, 26 Agustus 2008

Puasa dan Kesehatan

Berpuasa dipercaya bisa menurunkan asupan kalori 12 persen-15 persen. "Mengurangi kalori pada binatang percobaan memperpanjang usia dan memperlambat timbulnya penyakit," ujar dr Siti Setiati SpPD KGer MEpid dalam seminar bertajuk Tips Tips Puasa pada Penderita Penyakit Kronis di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta.
 
Memang, belum ada penelitian tentang pengaruh puasa dapat memperpanjang usia pada manusia. Namun, menurut Siti, sebuah penelitian pada sekelompok manula rata-rata berusia 73 tahun, 91 persen menjalankan puasa. Dari angka itu, 20 persen tidak puasa penuh.
Pada manula, rata-rata dalam diri seorang individu menderita empat penyakit. Dari manfaat puasa, 72,2 persen merasakan tubuhnya lebih segar. Sedangkan sebanyak 22,2 persen berat badannya berkurang. "Pada tahun ini, 95 persen manula ingin berpuasa," katanya seperti dikutip detikcom.
Pada saat puasa, cairan tubuh turun 60 persen. Namun kebutuhan kalorinya sama dengan ketika tidak berpuasa.
 
Siti mengingatkan agar saat sahur, tubuh mendapat 40 persen kalori, 50 persen saat berbuka, dan 10 persen usai Taraweh.
 
"Sebaiknya, antara waktu berbuka puasa dan sahur, dikonsumsi air atau jus buah. Saat sahur, batasi tehdan kopi karena membuat gampang kencing sehingga kurang cairan tubuh," beber perempuan berkerudung ini.
Buah yang baik untuk menemani buka puasa adalah pisang. Selain mengandung kalium, buah itu juga mengandung magnesium dan karbohidrat.
 
Kendalikan Penyakit
Selain soal umur, puasa juga diyakini mampu mengendalikan berbagai penyakit jika puasa dilakukan secara benar.
Penyakit-penyakit tersebut antara lain Diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, maag, hingga kegemukan.
Secara medis, puasa berarti mengistirahatkan saluran pencernaan (usus) beserta enzim dan hormon yang biasanya bekerja untuk mencerna makanan terus-menerus selama kurang lebih 18 jam.
Dengan berpuasa organ vital ini dapat istirahat selama 14 jam. Puasa akan mengaktifkan sistem pengendalian kadar gula darah.
Apabila kadar gula darah turun, maka cadangan gula dalam bentuk glikogen yang ada di hati yang digunakan. Puasa juga merupakan kesempatan menurunkan berat badan bagi yang gemuk, dengan cara tidak makan berlebihan pada waktu buka, sehabis buka dan sewaktu sahur.
Kadar lemak darah, kolesterol dan trigliserida bisa berkurang karena tingkat konsumsi makanan gorengan dan bersantan berkurang.
Bagi yang hipertensi, tekanan darah dapat turun, jika selama berbuka hingga sahur tidak makan makanan yang asin-asin dan tidak lupa minum obat hipertensi pada waktu sahur.
Pada penderita diabetes (terutama yang gemuk) dengan berpuasa gula darah lebih terkontrol. Jadi, selain memperoleh amal yang berlipat-lipat, dengan berpuasa, masalah kesehatan yang membelit selama ini bisa hilang dan usia pun bisa panjang.
 
Salam,