Selamat mencoba.
Selasa, 21 Oktober 2008
Sudah Anda Cek Gula Darah
Minggu, 05 Oktober 2008
Selamat Idul Fitri
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1429 H
Semoga esok selalu lebih baik.
Salam,
Minggu, 28 September 2008
sehat saat mudik
Gunakan posko-posko mudik yang ada untuk beristirahat.
Selamat mudik!
Salam,
Kamis, 18 September 2008
Kamis, 11 September 2008
Apotek On-line
Provider layanan kesehatan , seperti halnya apotek juga akan mengalami evolusi yang serupa. Dari pengertian apotek secara fisik hingga apotek dalam dunia maya.
Apotek on-line akan memberikan kepuasan yang lebih dengan kemudahan dan kecepatan transaksinya.
PT. Kimia Farma Apotek telah bergerak maju dan siap mempelopori apotek on-line di Indonesia dengan harapan masyarakat Indonesia akan semakin mudah dan cepat dalam memperoleh layanan kesehatan yang paripurna.
Salam,
Sabtu, 06 September 2008
Hamil dan Puasa
Jumat, 05 September 2008
DM dan Puasa
Mungkin bahasan hubungan antara pasien Diabetes Melitus (DM) dengan puasa ini lebih cocok dibahas saat bulan puasa atau Ramadhan, namun karena kebetulan topik ini yang muncul di pikiran malam ini ya langsung di tulis saja, daripada lenyap entah kemana. Jadi harap dimaklumi ya, lagian bulan puasa juga nggak begitu jauh lagi :)
Seringkali saat menjelang bulan puasa, pasien DM atau keluarga yang kebetulan mempunyai anggota keluarga yang menderita DM sering kebingungan, bagaimana mengatur dosis obat dan mengatur diet penderita DM saat bulan puasa. Kebingungan memuncak tatkala keinginan untuk melaksanakan ibadah puasa begitu tinggi sementara pengetahuan tentang pengaturan diet dan obat anti diabetes saat puasa belum begitu dipahami oleh pasien, jadi tidak sedikit pasien DM yang masuk rumah sakit akibat hipoglikemi atau anjloknya gula darah saat saat bulan puasa.
Sebenarnya menjalani ibadah puasa bagi pasien DM tidak masalah karena sebenarnya yang bisa kita lakukan adalah mengatur pemberian obat sedemikian rupa sehingga tidak menganggu ibadah dan kadar gula dalam darah. Untuk pasien yang kadar gula darahnya berada dalam kondisi terkendali atau stabil di angka normal/mendekati normal dengan cukup pengaturan makanan saja, atau dengan perkataan lain, dengan mengatur asupan makan saja sudah bisa mengendalikan kadar gula darah, pasien bisa langsung menjalankan ibadah puasa. Sedangkan bagi pasien pasien yang mampu mengendalikan kadar gula darahnya dengan hanya menggunakan obat anti diabetes dosis tunggal atau diminum sekali sehari. Obat anti diabetes bisa diberikan pada saat berbuka puasa.
Namun pada pasien yang membutuhkan obat dosis terbagi (diminum 2 kali sehari) untuk mengendalikan kadar gula darahnya maka dianjurkan untuk memberikan dosis obat yang lebih tinggi saat berbuka puasa sedangkan saat sahur diberikan obat dengan dosis lebih kecil. agi mereka yang menggunakan insulin suntik maka dianjurkan menggunakan obat insulin yang lama kerjanya menengah dan disuntik sekali saja saat berbuka puasa.
Khusus untuk pasien yang harus memperoleh insulin dosis kombinasi atau multipel maka dianjurkan untuk tidak menjalankan ibadah puasa saat Ramadhan, karena memang pasien pasien yang masuk golongan ini membutuhkan injeksi obat lebih dari sekali sehari sehingga bisa membatalkan puasanya.
Jadi kesimpulannya, tidak ada halangan bagi mereka mereka yang menderita DM untuk berpuasa selama kadar gula darahnya terkendali. (sumber:blogdokter.net)
Salam,
Kamis, 04 September 2008
Minum Obat Saat Puasa
Berbagai persiapan baik lahir maupun batin telah mulai kita lakukan menyambut datangnya Ramadhan, bulan penuh berkah dan kebahagiaan ini. Tak terkecuali bagi individu-individu yang memiliki sedikit kekurangan, yakni yang memiliki penyakit kronis degeneratif (menahun dan berhubungan dengan penurunan fungsi fisiologi/kerja tubuh normal). Bagaimana menyikapi harus mengkonsumsi obat di saat kita juga ingin tetap menjalankan kewajiban puasa. Begitu pula, bagi individu yang kebetulan saja di saat bulan puasa, diberi penyakit yang bersifat simtomatis?
Ada beberapa kiat untuk mensiasati keadaan tsb :
Puasa pada dasarnya adalah memindahkan jam makan, maka penggunaan obat di saat puasa juga mempertimbangkan hal ini. Kemajuan di bidang teknologi formulasi obat sangat membantu kita menjalani puasa yang nyaman walau tetap minum obat. Banyak obat yang dibuat dengan bentuk sediaan long acting yang dapat dikonsumsi cukup 1 atau bahkan 2 kali sehari saja. Obat-obat ini biasanya menggunakan nama : Long Acting, Sustained Released (pelepasan terkontrol), Slow Released (lepas lambat produk). Obat-obat dengan nama LA atau SR adalah tepat digunakan saat puasa, karena obat bekerja secara terprogram ada yang tiap 12 jam sekali baru minum lagi, bahkan ada yang sekali untuk 24 jam. Jadi pilihlah sediaan jenis LA atau SR ini, atau mintalah kepada dokter obat jenis ini dengan mengemukakan alasan kita sedang menjalankan puasa. Mulai obat maag hingga obat jantung, hipertensi, semua sudah dipasarkan dalam bentuk ini.
Bila obat harus diminum tiap 12 jam, minumlah obat saat sahur dan buka puasa, atau lebih aman pilihlah yang cukup 1 obat untuk 24 jam, sehingga hanya perlu minum obat satu kali sehari. Contohnya : Mylanta 24 jam, glipizid untuk diabetes mellitus/DM, Claritin SR untuk asma alergi.
Kapan saat tepat minum obat?
Tergantung banyak hal, terutama keadaan penyakit dan jenis obat.
Contohnya :
a. Pada penderita DM kalau harus mengkonsumsi obat/menyuntik insulin, lakukan pada saat buka puasa. Jangan sekali-kali minum obat antidiabetika oral atau suntikan insulin saat sahur, karena di siang hari saat obat bekerja menurunkan kadar gula darah tubuh, karena siang kita tidak makan/tak ada masukan karbohidrat, maka akan muncul keadaan hipoglikemia. Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah tubuh jauh di bawah normal, akibatnya koma dan bahkan kematian mendadak.
b. Penderita gangguan lambung kronis, minum obat setidaknya 2 kali sehari, yakni sebelum sahur dan saat menjelang tidur. Hal ini untuk menjaga keadaan lambung yang kosong saat puasa dan tidur, agar peningkatan HCl lambung diimbangi oleh adanya obat maag dalam lambung tsb.
c. Penderita hipertensi yang diresepi obat jenis ACE inhibitor (captopril, ramipril, dll) minum obat saat buka puasa, karena untuk menjaga munculnya efek samping batuk. Obat-obat jenis ini memunculkan batuk non produktif, sehingga harapannya jika muncul batuk init oh saat buka puasa hingga malam kita masih bias minum karena saat batuk akan makin tersiksa bila kita tidak minum air yang banyak. Atau kalau masih ada pilihan obat yang lain mintalah dokter untuk memberikan jenis lainnya contohnya golongan beta bloker, kalsium antagonis, alfa adrenergic, dll yang masih cukup efektih untuk hipertensi.
d. Bagi yang harus minum antibiotic, mintalah jenis yang cukup diminum 2 kali atau bahkan satu kali sehari saja sehingga saat sahur dan buka dapat digunakan untuk minum obat. Contohnya jenis antibiotic cotrimoksasol, cefaklor dan siprofloksasin, ofloksasin, cukup diminum 2 kali sehari.Sipro dan ofloksasin bahkan bisa diminum cukup satu kali sehari tergantung jenis infeksinya.
Bagi penderita infeksi saluran kemih/ISK selain antibiotic, hal penting lain adalah masukan air yang cukup atau bahkan berlebih. Usahakan saat sahur dan habis tarawih banyak minum air putih untuk menjaga kecukupan air agar bakteri mudah dikeluarkan lewat urin namun tubuh juga tidak lemas. Baik juga minum elektrolit, baik yang dibuat sendiri maupun di jual di pasaran. Elektrolit buatan sendiri adalah larutan gula garam sederhana.
Bagi yang biasa mengkonsumsi vitamin B kompleks (missal pada penderita gangguan saraf), jangan mengkonsumsi vitamin tsb saat sahur, karena akan memicu giatnya koenzim pencernaan sehingga membuat mudah kosong lambung, akibatnya mudah lapar. Begitu pula yg hobi minum vitamin, sebaiknya hindari multivitamin mengandung vitamin B kompleks dan vitamin C megadosis. Vitamin C megadosis membutuhkan banyak air untuk dibersihkan/dieliminasi oleh ginjal, sementara dalam keadaan puasa jelas masukan cairan ke tubuh sangat minim, akibatnya memperberat kerja ginjal. Selain itu vitamin C dosis tinggi dalam ginjal akan memicu pembentukan kalsium oksalat, fosfat dan urat yang akan menimbulkan gangguan ginjal (batu ginjal). (sumber : missonline)
Salam,
Rabu, 03 September 2008
Menu Sahur dan Buka Puasa
Sebagai pegangan, selera santap saat sahur keluarga perlu dipancing dengan hidangan yang bercitarasa agak pedas atau hangat berkuah. Untuk menghemat tenaga, bisa dipilih lauk-pauk kering berbumbu komplet yang bisa menjadi alternatif untuk disantap bersama nasi hangat.
Sebaiknya siapkan beberapa lauk di sore hari sehingga tak merepotkan saat bersantap sahur. Sedangkan untuk hidangan berbuka, kami memberikan beberapa pilihan hidangan ‘manis-manis’ yang menyegarkan.
Menu 1 Sahur:· Oseng Sawi Asin· Empal daging· Tahu goreng ketumbarBuka:· Rujak Buah Campur· Soto ayam madura· Perkedel kentang
Menu 2Sahur:· Tumis Kailan Jamur· Ayam bumbu kecap· Kerupuk ikanBuka:· Puding Mangga· Steak gindara teriyaki· Sup jamur hioko
Menu 3Sahur:· Sup Pangsit Goreng· Tumis Soun Korea· Cah baby bokcoiBuka:· Es Halo-halo· Sup iga sapi· Perkedel jagung
Menu 4Sahur:· Nasi Goreng Jawa· Abon sapi· Emping gorengBuka:· Puding Kelapa· Tumis Sukiyaki Brokoli· Bakwan udang
Menu 5Sahur:· Kering Dendeng Tempe· Balado Tengiri· Tumis kangkungBuka:· Es blewah/timun suri· Pecel Madiun· Bacem paru
Menu 6Sahur:· Ayam Goreng Opor· Oseng buncis tempe· Kerupuk udangBuka:· Puding Kelapa· Sup ikan asam pedas· Tumis taoge
Salam
Jumat, 29 Agustus 2008
Mengatasi Bau Mulut Saat Puasa
bukan perkara mudah. Dan pada saat menjalankan ibadah puasa, seringkali
muncul pertanyaan, mengapa mulut sering mengeluarkan bau kurang sedap?
Mungkinkah berpuasa tanpa bau mulut?
Puasa di bulan Ramadhan, bagi umat Islam memberikan nikmat dan manfaat
rohani yang tak terkira. Bahkan sejumlah penelitian membuktikan, puasa
memberikan banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan jasmani. Berpuasa, akan
memberi kesempatan pada organ pencernaan untuk beristirahat, sehingga organ
itu bisa dibersihkan dan membentuk zat-zat baru yang dibutuhkan tubuh.
Proses pembersihan dan pelepasan racun dari usus, ginjal, kandung kemih,
paru-paru, serta kulit, juga lebih meningkat saat berpuasa. Jadi, jangan
heran jika setelah berpuasa selama sebulan, Anda merasa lebih fit, sehat dan
bugar. Namun, bagi mereka yang tetap aktif bekerja dan berhubungan dengan
banyak orang selama bulan Ramadhan, ada satu hal yang kerap dicemaskan.
Apalagi kalau bukan masalah bau mulut (halitosis). Bau mulut memang terjadi
tidak hanya saat berpuasa, dalam kesehatan pun keluhan ini sering muncul.
Penyebabnya tidak hanya penyakit di dalam mulut, sesuatu penyakit yang
bersarang di luar wilayah mulut pun bisa saja menimbulkan halitosis.
Beberapa faktor yang dapat memicu halitosis antara lain karena pemeliharaan
gigi yang tidak sempurna. Kebiasaan buruk yang sering terjadi adalah jarang
membersihkan gigi setelah makan. Selain itu, kondisi sikat gigi yang sudah
rusak atau mekar, akan sulit menyapu sisa makanan dari sela gigi secara
sempurna. Akibatnya, sisa makanan tersebut membusuk sehingga sedikit demi
sedikit mengakibatkan proses infeksi dalam rongga mulut.
"Mahkota gigi serta jaringan yang berada di dalamnya yaitu jaringan syaraf,
pembuluh darah kapiler dan pembuluh getah bening, mudah terinfeksi kuman.
Hal ini menyebabkan kerusakan jaringan gigi. Akibatnya, antara lain gigi
berlubang dan bau mulut," kata dr Gunarso, DDS, Ph.D.
Untuk mengetahui kerusakan pada gigi seperti adanya karies, kata Gunarso,
dapat menggunakan intra oral camera. Dengan alat ini, dapat terlihat secara
jelas apakah ada lubang kecil di sekitar gigi. Karena biasanya, dalam lubang
yang kecil itu terdapat sebuah gua yang dapat menyimpan sisa makanan. Sisa
makanan yang tertinggal dalam lubang itu biasanya ditumbuhi kuman baik yang
aerob maupun anaerob. Selain gigi, kondisi gusi yang kurang sehat dapat
menyebabkan halitosis. Yang sering dijumpai adalah infeksi pada gusi
(gingivitis). Dimana, gusi menjadi merah, permukaannya tidk licin, bengkak
dan perkatannya pada permukaan gigi menjadi kurang baik.
Faktor pemicu lain yanag dapat menyebabkan bau mulut adalah xerostomia.
Kelainan ini ditandai dengan mulut menjadi kering, air liur menjadi lebih
kental dan sering merasa harus membasahi kerongkongan. Pada umumnya,
xerostomia terjadi pada kondisi stres, dehidrasi, usia lanjut, pemakaian
radioterapi (penyinaran dengan radio aktif) dan pemakaian obat-obatan yang
mengandung alkohol serta obat-obatan antidepresan, antiasma dan antihistamin
(antialergi).
Selain kelainan gigi dan gusi, adanya penyakit yang lebih serius bisa juga
menyebabkan bau mulut, mislnya gangguan pecernaan, sinusitis, infeksi
amandel, bahkan kanker, diabetes, brinchitis kronis, gangguan hatu serta
ginjal. Jika problem bau mulut ini munculsecera tiba-tiba, keluhan memburuk
dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu, atau diiringi dengan demam,
batuk atau gejala lain, sebaiknya segera memerikskan diri ke dokter." Bau
mulut sebenarnya merupakan suatu sinyal adanya suatu penyakit yang lebih
kronis," katanya.
Bau mulut juga bisa terjadi karena pengaruh makanan. "Misalnya jika kita
menyantap makanan yang memiliki bau khas, sehingga bau makanan tersebut
berakibat pada udara yang dihembuskan. Pada kasus ini, mula-mula makanan
diserap oleh pembuluh darah yang masuk ke dalam paru-paru, kemudian
di-ekskresikan (dikeluarkan) dalam bentuk udara yang kita hembusan,"
ujarnya.
Beberapa jenis makanan tertentu, seperti bawang putih, petai, jengkol,
alkohol atau rokok bisa memicu bau mulut. Apalagi kalau sering merokok,
mulut akan mengeluarkan bau khas.
Rongga mulut yang dilengkapi kurang lebih 32 gigi sebenarnya marupakan
tempat subur pertumbuhan kuman. Rongga mulut terjamah oleh makanan dan
minuman hampir setiap hari. Sisa makanan bersama-sama dengan air liur dan
bakteri akan memicu terjadinya endapan plak, yaitu endapan lunak transparan
yang menempel pada permukaan gigi.
Plak akan menjadi cikal bakal terjadinya gigi berlubang daan menjadi tong
sampah bagi sisa makanan yang menebarkan bau mulut. Namun, sebagian besar
bau mulut disebabkan adanya kumpulan bakteri penghasil senyawa sulfur. Yaitu
hydrogen sulfide dan methyl mercaptan, yang bersarang di belakang rongga
mulut.
Bila dikaitkan dengan puasa, bau mulut disebabkan oleh berkurangnya produksi
air liur (saliva) karena berkurangnya rangsangan makanan yang masuk."Bau
mulut ketika puasa terjadi karena kekeringan pada mulut akibat berkurangnya
air ludah. Karena saliva berkurang, bakteri dalam mulut menjadi lebih banyak
sehingga menyebabkan bau mulut," kata Gunadi.
Selasa, 26 Agustus 2008
Puasa dan Kesehatan
Selain soal umur, puasa juga diyakini mampu mengendalikan berbagai penyakit jika puasa dilakukan secara benar.
Senin, 25 Agustus 2008
Takaran Pemakaian Oralit Pada Diare
Umur | < 11 bulan | 1 4 tahun | > 5 tahun | Dewasa |
Tidak ada dehidrasi | Setiap kali BAB beri oralit | |||
Terapi A : | | |||
Mencegah dehidrasi | 100 ml (0,5 gelas) | 200 ml (1 gelas) | 300 ml (1,5 gelas) | 400 ml (2 gelas) |
Dengan dehidrasi | 3 jam pertama beri oralit | |||
Terapi B | 300 ml (1,5 gelas) | 600 ml (3 gelas) | 1,2 liter (6 gelas) | 2,4 liter (12 gelas) |
Mengatasi dehidrasi | Selanjutnya setiap BAB beri oralit | |||
| 100 ml (0,5 gelas) | 200 ml (1 gelas) | 300 ml (1,5 gelas) | 400 ml (2 gelas) |
ORALIT
Minggu, 24 Agustus 2008
Penanggulangan Diare
Tanda-tanda Dehidrasi Akibat Diare
Penilaian | Tanpa Dehidrasi | Dehidrasi Ringan/sedang | Dehidrasi Berat |
Keadaan umum | Baik | Gelisah, rewel | Lesu, tak sadar |
Mata | | Cekung | Sangat cekung |
Air mata | | Tidak ada | Tidak ada |
Mulut, lidah | Basah | Kering | Sangat kering |
Rasa haus | Minum biasa | Sangat halus | Malas/tak bisa minum |
Kekenyalan kulit | normal | Kembali lambat | Kembali sangat lambat |
DEHIDRASI
Jumat, 22 Agustus 2008
Disentri
Diare Kronik
Diare Akut
Definisi Diare
Kamis, 21 Agustus 2008
Gangguan Enzim Pencernaan
Rabu, 20 Agustus 2008
Obat Antasida
Selasa, 19 Agustus 2008
GASTRITIS
Mengetahui Proses Pencernaan
Kamis, 14 Agustus 2008
Penanggulangan Asma
Selasa, 12 Agustus 2008
Asma dan Gejalanya
Senin, 11 Agustus 2008
FLU
Jumat, 08 Agustus 2008
Kamis, 07 Agustus 2008
Obat Tetes Hidung
Kulit Udang Mengurangi Kolesterol
Rabu, 06 Agustus 2008
Dekongestan Oral Obat Pilek
Antihistamin Obat Pilek
Penanggulangan Pilek
Selasa, 05 Agustus 2008
Pilek dan Penyebabnya
Senin, 04 Agustus 2008
Hati-hati Kebiasaan Korek Kuping !
Tapi sebenarnya korek kuping itu justru BERBAHAYA...
Kenapa? Bukannya korek kuping itu membersihkan telinga? Memang betul.. Korek kuping akan membuat kuping kita BENAR-BENAR BERSIH. Tetapi jangan salah.. telinga kita adalah bagian tubuh yang terdiri dari berbagai saraf yang rumit.. apabila kita mengorek bagian dalam maka otomatis saraf juga tertekan.. banyak akibat negatif yang bisa kita rasakan..
Seperti:
1. Wajah menjadi tidak simetris. Tidak secara langsung, tetapi bila proses saraf terus menerus tertekan maka (dalam waktu belasan tahun) saraf pengontrol otot wajah akan menjadi t ida k seimbang dan menyebabkan wajah menjadi t ida k simetris. Contohnya seperti kelopak mata yang beda sebelah, ini adalah hasil dari kita menekan saraf pengontrol otot wajah.
2. Apabila mengorek terlalu keras dapat melukai kulit dalam telinga.
3. Secara tidak sadar kita telah membuang getah bening dari dalam telinga (yang berwana agak kekuningan) yang berfungsi untuk menangkap kotoran. Apabila getah tersebut dihilangkan maka kotoran akan mudah mengenai gendang telinga kita, dan mungkin dapat menyebabkan tuli. Dan getah bening tersebut BUKANLAH kotoran, itu memang diproduksi telinga (sama halnya seperti kelenjar yang berlendir yang ada di bagian dalam hidung kita yang berfungsi mengenali bau dan mentransfer ke otak informasi bau yang kita hirup). Apabila warna getah bening telah menjadi kemerahan artinya banyak kotoran yang telah tertangkap.
4. Apabila kita menekan bagian dalam atas telinga (dekat gendang telinga) dapat mengurangi fungsi pendengaran kita. karena di situ letak saraf yang mengatur ketajaman fungsi pendengaran
Lalu bagaimana cara membersihkan telinga??
Tidak perlu dibersihkan, karena saat kotoran di telinga kita sudah banyak kotoran tersebut akan mengering dan keluar dengan sendirinya. dan kita tidak akan menyadari hal ini karena kotoran yang mengering keluar sedikit demi sedikit.
Kita dapat membantu membersihkan telinga dengan tissue hanya dengan mengusap bagian luar telinga untuk membersihkan dari daki dan membersihkan getah bening telinga yang keluar dari lubang telinga kita..